PERUBAHAN PENGETAHUAN INFEKSI RESIKO KUTU AIR (Tinea pedis) PADA SWABBER DI SALAH SATU KLINIK SWASTA CILANDAK
DOI:
https://doi.org/10.47522/jmm.v3i2.145Keywords:
COVID-19; Kutu Air; Lantatur ; Nakes; Swabber; Tinea pedis.Abstract
Pemakaian alat pelindung diri (APD) yang sesuai SOP wajib digunakan oleh swabber untuk pencegahan infeksi penyakit menular. Salah satu APD yang digunakan swabber lantatur yaitu sepatu tertutup atau sepatu boots. Pemakaian sepatu boots atau sepatu tertutup yang terlalu lama di luar gedung dapat membuat kaki lembap serta basah. Hal tersebut dapat menjadi salah satu faktor tumbuhnya mikroorganisme, terutama fungi yang dapat menyebabkan penyakit kutu air atau athlete’s foot. Tujuan pengabdian masyarakat ini untuk memberikan informasi mengenai penyakit kutu air dan penularannya. : Kegiatan ini dilakukan pada bulan mei 2022 di salah satu klinik laboratorium lantatur pemeriksaan COVID-19 Cilandak Jakarta Selatan. Metode kegiatan ini yaitu ceramah dengan responden tenaga kesehatan klinik tersebut. Kegiatan terdiri dari pretest mengenai penyakit kutu air dan setelah penyuluhan akan dilakukan post-test. Hasil pretest dan post-test akan diuji normalitas dan uji Tdependen. Hasil pengambilan data diperoleh sebanyak 8 responden dengan nilai rata-rata pre-test 4.87 dan post-test 7.37. Uji normalitas menunjukkan data terdistribusi normal maka dilanjutkan uji T dependen. Hasil uji T dependen menunjukkan nilai p = 0.028, berarti pada α= 0.05 terlihat ada perbedaan yang signifikan mengenai pengetahun terhadap penyakit kutu air dan penularannya pada responden. Sosialisasi mengenai penyakit kutu air pada nakes memiliki pengaruh terhadap penambahan pengetahuan para nakes tentang penyakit tersebut. Hal ini bermanfaat untuk menurunkan resiko penyakit akibat kerja.
References
Adiputra, I. M. S., Siregar, D., Anggraini, D. D., Irfandi, A., Trisnadewi, N. W., Nurmalita, M. H., Oktaviani, S. N. P. W., Laksmini, P., Supinganto, A., Pakpahan, M., Listyawardhani, Y., Islam, F., & Ani, M. (2021). Statistik Kesehatan: Teori dan Aplikasi. Yayasan Kita Menulis.ISSN: 2774-7883 (online)
Chamorro MJ, & House SA. (2020). Tinea Manuum . NCBI.
Dayaningsih, D., & W.I, S. (2022). Perbedaan Pengetahuan Dan Sikap Siswa Sebelum Dan
Sesudah Pemberian Pendidikan Kesehatan Tentang Keputihan Di Smp Kristen Gergaji
Semarang. Jurnal Keperawatan Sisthana, 7(1), 5–12.
Dehvy, N. L. P., Dewi, P. D. P. K., Rismayanti, I. D. A., Ferni, E. N., Nababan, S., Rangga, Y.
P. P., Fuady, I., Aryawan, K. Y., Putra, G. N. W., & Baba, W. N. (2021). Pendidikan Dan
Promosi Kesehatan. Media Sains Indonesia.
Haerani, & Zulkarnain. (2021). Review: Tinea Pedis. Journal Uin Alaudin, November, 59–64. Hidayati, A. N. (2020). Manajemen HIV/AIDS: Terkini, Komprehensif, dan Multidisiplin.Airlangga University Press.
Jain, A., & Jain, P. (2019). Essentials of microbiology. Elsevier Health Sciences.
Marila, D. M., Marpaung, A. P., & Nainggolan, R. (2021). Hubungan Faktor Resiko Higiene
Dengan Kejadian Tinea Pedis. Majalah Ilmiah METHODA, 11(1), 48–52.
https://doi.org/10.46880/methoda.Vol11No1.pp48-52
Meter, K. C. Van, & Hubert, R. J. (2021). Microbiology for the Healthcare Professional. Elsevier
Health Sciences.
Nowicka, D., & Nawrot, U. (2021). Tinea pedis—An embarrassing problem for health and
beauty—A narrative review. Mycoses, 64(10), 1140–1150.
https://doi.org/10.1111/myc.13340
Rustika, R., & Agung, W. (2018). Karakteristik Petugas Pemungut Sampah Dengan Tinea Pedis
Di Tempat Pembuangan Akhir (Tpa) Rawa Kucing, Kota Tangerang. Jurnal Ekologi
Kesehatan, 17(1), 11–19. https://doi.org/10.22435/jek.17.1.106.11-19
Sasagawa, Y. (2019). Internal environment of footwear is a risk factor for tinea pedis. The Journal
of Dermatology, 46(11), 940–946. https://doi.org/10.1111/1346-8138.15060
Saurabh Jindal. (2019). Review Of Dermatology. Jaypee Brothers Medical Publishers Pvt.
Limited.
Setyowatie, L., Murlistyarini, S., & Prawitasari, S. (2018). Intisari Ilmu Kesehatan Kulit dan
Kelamin. Universitas Brawijaya Press.
Thomas, B., Falk, J., & Allan, G. M. (2021). Topical management of tinea pedis. Canadian
Family Physician, 67(1), 30–30. https://doi.org/10.46747/CFP.670130
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.
Jurnal Mitra Masyarakat memberikan akses terbuka terhadap siapapun agar informasi pada artikel dapat bermanfaat bagi orang banyak. jurnal dapat diakses tanpa dipungut biaya, sesuai dengan lisensi creative commons yang digunakan.