EDUKASI PEMBUATAN LIPBALM UNTUK MELEMBABKAN BIBIR PADA MASA PANDEMI COVID-19
DOI:
https://doi.org/10.47522/jmm.v2i2.87Keywords:
Bibir,COVID-19, kosmetika, lipbalm, maskerAbstract
Pada masa pandemi COVID-19, intensitas penggunaan masker sangat sering sehingga bibir menjadi
mudah kering, pecah-pecah, dan warna yang kusam. Salah satu solusi dalam mengatasi kondisi ini adalah
dengan rutin menggunakan kosmetika, salah satunya Lip balm. Dengan adanya lip balm, kelembaban
akan terakumulasi pada lapisan korneum yang berfungsi sebagai lapisan pelindung pada bibir. Edukasi
cara pembuatan dan pemilihan bahan produk kosmetik lipbalm merupakan salah satu upaya kesehatan
yang bertujuan untuk memberikan sosialisasi kepada masyarakat dalam pemilihan dan manfaat
penggunaan lipbalm. Kegiatan PKM ini dilaksanakan melalui media Zoom dan Youtube Live pada hari
Sabtu tanggal 28 Agustus 2021 dari pukul 09.00-11.00 WIB. Sasaran kegiatan edukasi ini yaitu
masyarakat umum yang mengikuti webinar yang diadakan oleh STIKes Mitra Keluarga. Untuk
mengetahui pengaruh edukasi setelah mengikuti webinar, evaluasi dilakukan dengan kuesioner pre-test
dan post-test kepada peserta sehingga dapat mengetahui tingkat pengetahuan antara sebelum dan sesudah
diberikan edukasi tentang cara pembuatan dan pemilihan bahan yang baik untuk produk kosmetik
lipbalm. Hasil dan capaian dalam pengabdian masyarakat ini adalah pada hasil kuisioner post test
menunjukkan persentase jawaban benar meningkat, hal ini membuktikan bahwa peserta mendapatkan
pengetahuan setelah mengikuti webinar tentang edukasi pembuatan lipbalm untuk melembabkan bibir
pada masa pandemi Covid-19
References
Adriani, Merryana dan Wirjadma. (2013). Pengantar Gizi Masyarakat. Jakarta: Kencana
Aritonang, Irianto. (2010). Menilai Status Gizi untuk Mencapai Sehat Optimal. Leutika dengan
CEBios.
Budijanto, Didik. (2018). Situasi Balita Pendek (Stunting) Di Indonesia. Buletin Jendela Data
Dan Informasi Kesehatan. ISSN 2088 – 270 X, Semester I, 2018.
Diskominfo Kampar. (2019). Pemkab Kampar Berkomitmen turunkan angka Stunting Balita.
Human Development Worker. (2018). Buku Saku Kader Pembangunan Manusia (KPM)
Memastikan Konvergensi Penanganan Stunting Desa
Kementerian Kesehatan. (2018). Dimana Provinsi Dengan Stunting Tertinggi 2017?
Kementrian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi. (2017). Buku Saku Desa
Dalam Penanganan Stunting. Jakarta : Kementrian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal
dan Transmigrasi.
Marmi. (2013). Gizi Dalam Kesehatan Reproduksi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 39 Tahun 2016 tentang Pedoman Penyelenggaraan
Program Indonesia Sehat dengan Pendekatan Keluarga.
Rachmita, Intan. (2019). Optimalisasi Peran Posyandu dalam Pencegahan Stunting di Indonesia.
Sandjojo, Eko Putro. (2017). Buku Saku Desa Dalam Penanganan Stunting.
Sardjoko, Subandi. (2018). Pedoman Pelaksanaan Intervensi Penurunan Stunting Terintegrasi
Di Kabupaten/ Kota
Sulatyawati d. (2001). Pengaruh Pelatihan Promosi Kesehatan Tentang DHF Terhadap
Peningkatan Keterampilan Penyuluhan Kader Kesehatan. Malang: Program Studi
Keperawatan Lawang Poltekes Kemenkes Malang
Supariasa. (2013). Pendidikan dan Konsultasi Gizi. Jakarta: EGC
Syariffudin Dkk. (2011). Untaian Materi Penyuluhan Kia (Kesehatan Ibu Dan Anak) Jakarta :
Cv. Trans Info Media
Tanjung, Chaidir. (2018). Di Kab Rohul Riau Diperkirakan Ada Seribuan Balita Stunting.
TNP2K. (2017). 100 Kabupaten/ Kota Prioritas Untuk Intervensi Anak Kerdil (Stunting)
Volume 1.
WHO. (2017). Stunted Growth and Development. Geneva
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.
Jurnal Mitra Masyarakat memberikan akses terbuka terhadap siapapun agar informasi pada artikel dapat bermanfaat bagi orang banyak. jurnal dapat diakses tanpa dipungut biaya, sesuai dengan lisensi creative commons yang digunakan.