OPTIMALISASI PERAN POSYANDU DALAM PENCEGAHAN STUNTING DI DESA RIMBO PANJANG WILAYAH KERJA PUSKESMAS TAMBANG KECAMATAN TAMBANG KABUPATEN KAMPAR
DOI:
https://doi.org/10.47522/jmm.v2i2.88Keywords:
gizi; peran posyandu; pencegahan suntingAbstract
Strategi nasional percepatan pencegahan stunting adalah melalui intervensi gizi spesifik, intervensi gizi
sensitif dan lingkungan pendukung (supportive environment). Intervensi gizi spesifik menyumbang 30%
dalam menurunkan kasus stunting, intervensi ini ditunjukkan kepada rumah tangga pada 1000 Hari
Pertama Kehidupan (HPK), dilakukan oleh sektor kesehatan, jangka pendek, dan hasilnya dapat dicatat
dalam waktu yang relatif singkat. sementara intervensi gizi sensitif menyumbang 70% dalam
mengurangi stunting dilakukan oleh sektor di luar kesehatan dan sasarannya adalah masyarakat umum.
Lingkungan yang mendukung ditujukan pada faktor-faktor dasar yang berhubungan dengan status gizi
seperti pemerintah, pendapatan dan pemerataan. Penyelenggaraan posyandu yang efektif sesuai dengan
petunjuk teknis tentunya akan menurunkan angka kejadian stunting pada balita terutama optimalisasi
pada langkah IV dan V posyandu yaitu pemberian pendidikan kesehatan oleh kader dan pelayanan
kesehatan oleh tenaga kesehatan. Namun pencapaian indikator kinerja Posyandu di Indonesia masih
belum optimal, salah satunya adalah rendahnya jumlah kunjungan balita ke Posyandu. Pengabdian
Masyarakat ini dilaksanakan pada bulan Agustus – Desember 2020 dengan tujuan untuk meningkatkan
pengetahuan dan kemampuan kader posyandu dalam memberikan pendidikan kesehatan kepada
kelompok sasaran intervensi gizi khusus: sasaran prioritas (ibu hamil, ibu menyusui dan anak 0-23
bulan) di Desa Rimbo Panjang Kecamatan Pertambangan Kabupaten Kampar.
References
Adriani, Merryana dan Wirjadma. (2013). Pengantar Gizi Masyarakat. Jakarta: Kencana
Aritonang, Irianto. (2010). Menilai Status Gizi untuk Mencapai Sehat Optimal. Leutika dengan
CEBios.
Budijanto, Didik. (2018). Situasi Balita Pendek (Stunting) Di Indonesia. Buletin Jendela Data
Dan Informasi Kesehatan. ISSN 2088 – 270 X, Semester I, 2018.
Diskominfo Kampar. (2019). Pemkab Kampar Berkomitmen turunkan angka Stunting Balita.
Human Development Worker. (2018). Buku Saku Kader Pembangunan Manusia (KPM)
Memastikan Konvergensi Penanganan Stunting Desa
Kementerian Kesehatan. (2018). Dimana Provinsi Dengan Stunting Tertinggi 2017?
Kementrian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi. (2017). Buku Saku Desa
Dalam Penanganan Stunting. Jakarta : Kementrian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal
dan Transmigrasi.
Marmi. (2013). Gizi Dalam Kesehatan Reproduksi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 39 Tahun 2016 tentang Pedoman Penyelenggaraan
Program Indonesia Sehat dengan Pendekatan Keluarga.
Rachmita, Intan. (2019). Optimalisasi Peran Posyandu dalam Pencegahan Stunting di Indonesia.
Sandjojo, Eko Putro. (2017). Buku Saku Desa Dalam Penanganan Stunting.
Sardjoko, Subandi. (2018). Pedoman Pelaksanaan Intervensi Penurunan Stunting Terintegrasi
Di Kabupaten/ Kota
Sulatyawati d. (2001). Pengaruh Pelatihan Promosi Kesehatan Tentang DHF Terhadap
Peningkatan Keterampilan Penyuluhan Kader Kesehatan. Malang: Program Studi
Keperawatan Lawang Poltekes Kemenkes Malang
Supariasa. (2013). Pendidikan dan Konsultasi Gizi. Jakarta: EGC
Syariffudin Dkk. (2011). Untaian Materi Penyuluhan Kia (Kesehatan Ibu Dan Anak) Jakarta :
Cv. Trans Info Media
Tanjung, Chaidir. (2018). Di Kab Rohul Riau Diperkirakan Ada Seribuan Balita Stunting.
TNP2K. (2017). 100 Kabupaten/ Kota Prioritas Untuk Intervensi Anak Kerdil (Stunting)
Volume 1.
WHO. (2017). Stunted Growth and Development. Geneva
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.
Jurnal Mitra Masyarakat memberikan akses terbuka terhadap siapapun agar informasi pada artikel dapat bermanfaat bagi orang banyak. jurnal dapat diakses tanpa dipungut biaya, sesuai dengan lisensi creative commons yang digunakan.